Peta Risiko Kerusakan Hutan Terhadap Bencana Tanah Longsor Kabupaten Temanggung (GeoCommons)


View map on GeoCommons

Peta Risiko Kerusakan Hutan Terhadap Bencana Tanah Longsor Kabupaten Temanggung (Google Map)


View risiko in a larger map

Kamis, 14 Februari 2013

Geohidrologi

Geohidrologi adalah ilmu yang mempelajari air yang berada di dalam tanah (groundwater/airtanah)

Air Tanah adalah air (yang berasal dari air hujan) yang tersimpan pada rongga-rongga (porosity/intencities) batuan atau tanah pada rongga jenuh yang bergerak.  Rongga jenuh disebut juga saturated zone. Air Tanah bergerak dengan kecepatan maksimum 10m/hari dankecepatan minimum 1m/hari. Secara umum berarti ada airtanah yang bergerak lebih cepat dan lebih lambat dari 10m/hari dalam kondisi tertentu. namun ada juga dalam suatu tempat yang airtanahnya tidak bergerak. Kecepatan airtanah bergantung dari kemiringan lereng, jenis batuan, dan struktur batuan. Tidak setiap batuan memiliki porositas, tergantung dari jenis batuannya.

Proses Hidrologi



Siklus hidrologi dapat dimulai dari evaporasi air laut. Uap yang dihasilkan dari pemanasan oleh sinar matahari  dibawa oleh udara yang bergerak. Dalam kondisi yang memungkinkan uap tersebut terkondensasi membentuk awan, yang pada akhirnya menghasilkan prespitasi. Prespitasi yang jatuh ke bumi menyebar ke arah yang berbeda-beda dalam berbagai cara. Sebagian besar dari prespitasi tersebut untuk sementara tertahan ditanah dekat tempat air tersebut jatuh, dan akhirnya dikembalikan ke atmosfer oleh evaporasi dan transpirasi oleh tanaman. Sebagian lagi melalui permukaan tanah, menuju sungai, dan lainnya menembus tanah menjadi air tanah (groundwater) dengan proses ilfiltrasi.
Dalam siklus hidrologi, perputaran air tidak selalu merata karena adanya pengaruh meteorologi seperti suhu, tekanan, atmosfer, angin, dan kondisi topografi juga ikut mempengaruhi.

Penginderaan Jauh

Apakah yang dimaksud dengan Penginderaan Jauh ?
  • Penginderaan jauh adalah ilmu atau seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau gejala, dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat, tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau gejala yang akan dikaji. (Lillesand dan Kiefer, 1990)
  • Penginderaan jauh merupakan ilmu antara lain karena karakteristiknya yang berupa konsepsi dasarnya dan filosofinya. (Everett dan Simonett,1976) 
  • Penginderaan jauh merupakan teknik yang berkembang menjadi ilmu, yang meliput dua bagian besar yaitu bagian angkasa dan bagian darat.
Sumber :
Sutanto.1994.Penginderaan Jauh Jilid 1.Gadjah Mada University Press:Yogyakarta.        

Penginderaan Jauh

Apakah yang dimaksud dengan Penginderaan Jauh ?
  • Penginderaan jauh adalah ilmu atau seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau gejala, dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat, tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau gejala yang akan dikaji. (Lillesand dan Kiefer, 1990)
  • Penginderaan jauh merupakan ilmu antara lain karena karakteristiknya yang berupa konsepsi dasarnya dan filosofinya. (Everett dan Simonett,1976) 
  • Penginderaan jauh merupakan teknik yang berkembang menjadi ilmu, yang meliput dua bagian besar yaitu bagian angkasa dan bagian darat.
Sumber :
Sutanto.1994.Penginderaan Jauh Jilid 1.Gadjah Mada University Press:Yogyakarta.        

Klasifikasi Liputan Lahan


Klasifikasi Lahan menurut USGS
Pada level I dan II
Tingkat I
Tingkat II
     1.      Perkotaan atau lahan terbangun
     1.1.Permukiman
     1.2.Perdagangan dan jasa
     1.3.Industry
     1.4.Transportasi, komunikasi dan umum
     1.5.Kompleks industry dan perdagangan
     1.6.Kekotaan campuran atau lahan bangunan
     1.7.Kekotaan atau lahan bangunan lainnya
     2.      Lahan pertanian
     2.1.Tanaman semusim dan padang rumput
     2.2.Daerah buah-buahan, bibit, dan tanaman hias
     2.3.Tempat penggembalaan terkurung
     2.4.Lahan pertanian lainnya
     3.      Lahan peternakan
     3.1.Lahan tanaman/ rumput
     3.2.Lahan peternakan semak dan belukar
     3.3.Lahan peternakan campuran
     4.      Lahan hutan
     4.1.Lahan hutan gugur dan musiman
     4.2.Lahan hutan yang selalu hijau
     4.3.Lahan hutan campuran
     5.      Air
     5.1.Sungai dank anal
     5.2.Danau
     5.3.Waduk
     5.4.Teluk dan muara  
     6.      Lahan basah
     6.1.Lahan hutan basah
     6.2.Lahan basah bukan hutan
     7.      Lahan gundul
      7.1.Dataran garam kering
      7.2.Gisik
      7.3.Daerah berpasir selain gisik
      7.4. Batuan singkapan gundul
      7.5.Tambang terbuka, pertambangan dan tambang kecil
      7.6.Daerah peralihan
      7.7.Daerah gundul campuran
     8.      Padang lumut
      8.1.Padang lumut semak dan belukar
      8.2.Padang lumut tanah gundul
      8.3.Padang lumut basah
      8.4.Padang lumut campuran
     9.      Es atau salju abadi
      9.1.Lapang salju abadi
      9.2.Glasier


Klasifikasi Liputan Lahan


Klasifikasi Lahan menurut USGS
Pada level I dan II
Tingkat I
Tingkat II
     1.      Perkotaan atau lahan terbangun
     1.1.Permukiman
     1.2.Perdagangan dan jasa
     1.3.Industry
     1.4.Transportasi, komunikasi dan umum
     1.5.Kompleks industry dan perdagangan
     1.6.Kekotaan campuran atau lahan bangunan
     1.7.Kekotaan atau lahan bangunan lainnya
     2.      Lahan pertanian
     2.1.Tanaman semusim dan padang rumput
     2.2.Daerah buah-buahan, bibit, dan tanaman hias
     2.3.Tempat penggembalaan terkurung
     2.4.Lahan pertanian lainnya
     3.      Lahan peternakan
     3.1.Lahan tanaman/ rumput
     3.2.Lahan peternakan semak dan belukar
     3.3.Lahan peternakan campuran
     4.      Lahan hutan
     4.1.Lahan hutan gugur dan musiman
     4.2.Lahan hutan yang selalu hijau
     4.3.Lahan hutan campuran
     5.      Air
     5.1.Sungai dank anal
     5.2.Danau
     5.3.Waduk
     5.4.Teluk dan muara  
     6.      Lahan basah
     6.1.Lahan hutan basah
     6.2.Lahan basah bukan hutan
     7.      Lahan gundul
      7.1.Dataran garam kering
      7.2.Gisik
      7.3.Daerah berpasir selain gisik
      7.4. Batuan singkapan gundul
      7.5.Tambang terbuka, pertambangan dan tambang kecil
      7.6.Daerah peralihan
      7.7.Daerah gundul campuran
     8.      Padang lumut
      8.1.Padang lumut semak dan belukar
      8.2.Padang lumut tanah gundul
      8.3.Padang lumut basah
      8.4.Padang lumut campuran
     9.      Es atau salju abadi
      9.1.Lapang salju abadi
      9.2.Glasier


Aplikasi Penginderaan Jauh untuk Pemantauan Tanaman Teh

Penginderaan jauh (Remote Sensing) menawarkan cara yang efisien dan dapat diandalkan dalam pengumpulan informasi yang diperlukan, untuk jenis teh dan areal peta. Penginderaan jauh memberikan informasi struktur tentang kesehatan vegetasi. Reflektan spektrum bidang teh selalu bervariasi sehubungan dengan jenis, fenologi panggung dan kesehatan tanaman dan ini bisa juga dipantau dan diukur dengan menggunakan sensor multispektral. Informasi dari penginderaan jauh data dapat dimasukkan ke Sistem Informasi Geografis (GIS) dan sistem tanam lainnya yang kemudian dapat dikombinasikan dengan data tambahan untuk memberikan informasi mengenai tutupan lahan, kondisi tanaman, manajemen kebun dan lainnya.

Teori –Teori Kependudukan Tentang Sumber Daya

 
Tingginya laju pertumbuhan penduduk dibeberapa bagian dunia menyebabkan terjadinya peningkatan yang cukup derastis  pada jumlah penduduk dunia. Oleh sebab itu, banyak ahli kependudukan yang mencari faktor-faktor  penyebabnya. Umumnya para ahli dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama terdiri dari penganut aliran Malthusian, kelompok kedua terdiri dari penganut aliran Marxist, dan kelompak ketiga terdiri dari pakar-pakar teori kependudukan mutakhir.

    Aliran Malthusian
Aliran ini dipelopori oleh seorang pendeta Inggris bernama Thomas Robert Malthus. Malthus menyatakan bahwa apabila penduduk tidak ada pematasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi. Tingginya pertumbuhan penduduk disebabkan oleh hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan. Disamping tiu Malthus juga berpendapat bahwa manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Apabila tidak diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka akan terjadi kekurangan bahan makanan sehingga banyak terjadi kemelaratan dan kemiskinan.
Menurut Malthus pembatasan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara. Yaitu positive check dan preventive check. Positive cek merupakan pengurangan penduduk melalui proses kematian. Positive check juga dibagi menjadi dua, yaitu vice yaitu pembunuhan dengan cara mencabut nyawa dan misery yaitu pembunuhan dengan cara kemelaratan (seperti penyebaran jenis penyakit, bencana alam, kelaparan, dan lain sebagainya). Sedangkan preventive check adalah pengurangan jumlah penduduk dengan cara menekan kelahiran. Cara ini dibagi menjadi dua, yaitu moral restraint (pengurangan kelahiran dengan cara pengendalian nafsu) dan vice (pengurangan kelahiran dengan cara pengguguran kandungan).

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...